![]() |
Sejumlah warga mendatangi kantor Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit mempertanyakan empat perangkat desa yang dinilai meresahkan masyarakat, Senin (12/9). (Iwan Feriyanto/Radar Situbondo) |
Kendit, Situbondo - Puluhan warga Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit mendatangi kantor desa setempat, mempertanyakan netralitas perangkat desa. Pasalnya, mereka memengaruhi warga untuk memilih calon kepala desa Incumbent. Itu dilakukan saat membagikan surat undangan pemilihan kepala desa ke rumah warga.
Salah satu warga setempat, Mat Rosi Sanjoko mengatakan, upaya memengaruhi warga untuk memilih calon kepala desa membuat warga resah. Apalagi dilakukan oleh seorang perangkat desa. Seharusnya mereka bersikap netral. “seorang perangkat desa itu harus mampu menunjukkan netralitas dirinya. Jangan sampai ikut terlibat dalam kampanye salah satu calon,” ujarnya, Senin (12/9).
Pria yang akrab dipanggil Mat Rosi itu menyebutkan, ada empat perangkat desa yang justru berbuat tidak pantas dalam mensukseskan pelaksanaan pilkades dengan mempengaruhi warga. Tujuannya membuat warga memilih salah satu calon kades yang dikehendaki. “Empat perangkat desa tersebut menyebar undangan penerima bantuan dari pemerintah, sambil mengajak warga untuk memilih kades inchumbent,” ungkapnya.
Yang ironis, warga yang tidak mengikuti ajakannya, diancam akan merasakan akibatnya. “Warga yang selama ini menerima bantuan diharuskan untuk memilih kades inchumbent. Kalau sampai tidak memilih, maka bantuan yang diterima akan dicabut,” jelasnya.
Kata dia, ancaman yang disampaikan oleh oknum perangkat desa harus ditindaklanjuti dengan tegas. Agar tidak membuat warga ketakutan. “Untuk memilih siapa saja itu bebas. Menjadi hak masing-masing warga. Jadi, tidak harus sampai mengancam mencabut bantuan yang diterima warga. Ini memberikan contoh buruk dalam pilkades,” tegasnya.
Mat Rosi meminta, warga tidak perlu panik atas kasus tersebut. Namun, jika ancaman itu terjadi di kemudian hari, maka pihaknya berjanji akan menempuh jalur hukum. “Tidak usah khawatir, ancaman itu saya tegasnya bohong,” jelasnya. (wan/pri)
Sumber: Radar Banyuwangi